Thumbnail Image

Bergabung membentuk sektor perikanan masa depan

Mempromosikan keselamatan dan pekerjaan yang layak di sektor perikanan melalui penerapan standar internasional









Publikasi ini juga tersedia dalam beberapa versi bahasa berikut ini:

Last updated date 20/07/2021 (data updated), see corrigendum



Also available in:
No results found.

Related items

Showing items related by metadata.

  • Thumbnail Image
    Book (stand-alone)
    FAO. Tatalaksana untuk perikanan yang bertanggung jawab 1995
    Tatalaksana untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab ini adalah terjemahan dari Code of Conduct for Responsible Fisheries yang dipersiapkan oleh FAO. Meskipun sifatnya sukarela, namun semua negara baik anggota maupun bukan anggota FAO serta Badan lnternasional yang berkaitan dengan perikanan diharapkan bekerjasama di dalam pencapaian dan pelaksanaan tujuan serta prinsip yang terkandung dalam Tatalaksana ini. Pemahaman dan perhatian terhadap ketentuan yang tercantum dalam Tatalaksana ini diharapkan dapat mencegah kerusakan sumber daya ikan akibat aktivitas perikanan yang kurang bertanggungjawab. Tatalaksana ini akan memberikan kelengkapan yang diperlukan bagi upaya nasional dan internasional untuk menjamin pengusahaan yang lestari berkelanjutan menyangkut sumber daya hayati akuatik yang selaras dan serasi dengan lingkungan. Disamping itu, tata laksana ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pcdoman untuk melaksanakan perikanan secara bertanggungjawab. Oleh sebab itu sangat diharapkan bahwa tatalaksana ini dapat disebarluaskan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam sektor perikanan. Salah satu cara yang digunakan untuk memudahkan dalam menyebarluaskan dan memasyarakatkan Tatalaksana ini adalah dengan menterjemahkan buku ini kedalam bahasa Indonesia.
  • Thumbnail Image
    Book (stand-alone)
    Pedoman Sukarela Tata Kelola Tenurial yang Bertanggung jawab Tanah, Perikanan dan Hutan dalam Konteks Ketahanan Pangan Nasional 2017
    Pedoman ini adalah instrumen global, komprehensif pertama tentang tenurial dan pengelolaannya yang disusun melalui proses negosiasi antar pemerintah. Pedoman ini menguraikan tentang prinsip dan standar praktik bertanggung jawab mengenai pemanfaatan dan penguasaan tanah, perikanan dan hutan yang diterima secara internasional. Pedoman ini memberi panduan untuk meningkatkan kebijakan, kerangka hukum dan pengelolaan yang mengatur tentang hak-hak tenurial; untuk meningkatkan transparansi dan administ rasi sistem tenurial; dan untuk memperkuat kapasitas dan operasional dari badan-badan publik, perusahaan swasta, organisasi masyarakat sipil dan orang-orang yang peduli dengan tenurial dan tata kelolanya. Pedoman menempatkan tata kelola tenurial dalam konteks ketahanan pangan nasional, dan dimaksudkan untuk berkontribusi pada kemajuan realisasi pencapaian hak pemenuhan kecukupan pangan, pengentasan kemiskinan, perlindungan lingkungan dan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
  • Thumbnail Image
    Book (stand-alone)
    Alat Operasional Penilaian Risiko Bersama: Alat Bantu Operasional untuk Pedoman Zoonosis Tripartit
    Penerapan Pendekatan One Health Multi-Sektor: Pedoman Tripartit untuk Menangani Penyakit Zoonotik di Berbagai Negara
    2023
    Penyakit zoonotik, misalnya flu burung (avian influenza), menimbulkan ancaman risiko kesehatan terhadap hewan dan manusia. Kegiatan identifikasi, penilaian, pengelolaan, dan pengurangan risiko penyakit zoonotik di suatu negara bergantung pada koordinasi dan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai aspek kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Alat Operasional Penilaian Risiko Bersama (JRA OT) adalah bagian dari Panduan Tripartit Zoonosis. Alat bantu operasional (OT) ini ditujukan untuk staf di kementerian nasional yang bertanggung jawab atas kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan serta lembaga pemerintah terkait lainnya (selanjutnya secara kolektif disebut sebagai “Kementerian") yang bertugas menanggulangi dan mengendalikan penyakit zoonotik khususnya ahli epidemiologi maupun petugas laboratorium, staf pengelola risiko, dan pelaksana komunikasi. Alat bantu ini menyajikan prinsip-prinsip JRA dan perannya dalam mendukung penyusunan kebijakan. Tujuannya adalah memandu persiapan proses penilaian risiko bersama secara kualitatif dan menjelaskan langkah pelaksanaan masing-masing komponen proses tersebut. Bagian Lampiran berisi format dokumen pendukung implementasi, misalnya Format Laporan JRA. Penggunaan JRA OT tidak mewajibkan adanya pengalaman penilaian risiko sebelumnya. Setiap negara dapat menerapkan dan menyesuaikan komponen OT sesuai kebutuhannya dengan melakukan adaptasi berdasarkan konteks nasional atau mekanisme yang sudah ada. Misalnya suatu negara yang sudah memiliki mekanisme tata pemerintahan dalam berbagi informasi teknis mengenai penyakit zoonotik secara internal maupun lintas-kementerian. Sebagai contoh, gugus tugas atau platform One Health yang sudah ada dapat menjadi dasar pembentukan Komite Pengarah yang dijelaskan dalam alat bantu ini. Masing-masing negara dapat menerapkan alat bantu dan proses ini dalam menangani penyakit zoonotik yang menjadi prioritas nasional maupun ancaman kesehatan lain pada antarmuka manusia-hewan-lingkungan (misalnya resistansi antimikroba).

Users also downloaded

Showing related downloaded files

No results found.